Kota Lama Surabaya

 


Wisata Kota Lama Surabaya dikonsep dengan gambaran kawasan Surabaya yang saat itu menjadi denyut nadi budaya dan ekonomi. Bermuara dari Jembatan Pethekan sebagai akses pintu masuk, penataan dilakukan dari kawasan Zona Arabic (Ampel).

Ampel menjangkau Jalan Pegirian, Jalan Sasak, hingga Jalan KH Mansyur. Zona ini menawarkan nuansa Arab karena memang menjadi organisasi etnis Arab di Surabaya. Termasuk makam Sunan Ampel dan juga wisata kuliner Serambi Ampel.
Jalur penghubung terlihat dari kawasan pasar ikan Pabean Surabaya. Akses tersebut menuju pada kawasan Zona Pecinan. Zona tersebut meliputi Jalan Karet, Jalan Kembang Jepun, hingga Jalan Panggung. Zona ini menawarkan bangunan-bangunan peninggalan etnis Tionghoa. Pada masa kolonial kawasan ini memang menjadi pusat perdagangan etnis Tionghoa.
Surabaya memiliki karakter egaliter dari segi sosio-kultural dengan fondasi sosial yang hidup dari setiap sudut perkampungan. Ya, karakter Arek Suroboyo sejak era Bapak Proklamator RI Ir Soekarno (Bung Karno) hingga para tokoh yang menjadi pusaran pergerakan sejarah bangsa lahir dari perkampungan di sana.
Tengok saja kawasan perkampungan Pandean (Rumah Kelahiran Bung Karno), Peneleh (Rumah Roeslan Abdul Gani dan HOS Tjokroaminoto), serta kampung Kawatan dan beberapa perkampungan lain adalah 'rumah besar' dari pemikiran-pemikiran luar biasa dalam perjalanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Unusa

Materi PKKMB Prodi

Kepedulian lingkungan untuk kesehatan